Posts

Showing posts from October, 2008

Menghadap Tembok

Sewaktu saya masih sekolah SD dahulu, pernah suatu kali bapak memanggil saya dan bilang begini. “Andi, maukah bapak ceritakan tentang dunia perempuan dan seluruh penghuninya?” “Tidak, bapak. Jangan. Saya masih kecil.” “Ada beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang dunia mereka, Andi. Suatu hari nanti kamu akan memasukinya. Sudah sepantasnya bapak memberikan bekal pengetahuan tentang hal tersebut. Semoga kelak, jikalau kamu menghadapi tembok besar dalam hidupmu, kamu akan teringat akan pesan-pesan bapak yang tidak seberapa ini.”

Basah-Basah

Basah bumi di luar sana. Empat hari tidak saya lihat matahari. Tuhan, adakah ini pertanda cucian saya tidak kering lagi? Haruskah saya kenakan juga kemeja hari kemarin? Bagaimana dengan besok? Ataukah ini sekedar gambaran… cuaca di hati? Bandung, 28 Oktober 2008

5 Hal Penting Tentang Saya

Seorang kawan lama mengunjungi blog ini. Komentar pertama dia adalah, “Mana tentang kamu-nya?” Saya bingung. “Maksud kamu?” “Maksud saya… mana tentang kamu-nya?” Diam sesaat. “Maksud kamu?” Baiklah. Daripada daripada, mendingan-mendingan. Mari saya jelaskan lima hal penting tentang saya. Iya, saya ini, a.k.a Andi Eriawan.

Aisa, Ibu, Nikotin dan Kolesterol

Sayang, malam mulai mencair ketika bapak menulis ini. Sementara besok, tumpukan pekerjaan harus bapak tuntaskan. Seperti batu bata, kamu tahu. Ah, kamu masih muda, sulit untuk mengerti semua. Biarlah satu persatu terurai dengan sendirinya. Tanpa kami, sebagai orangtua, paksa kamu untuk mengerti segala sesuatunya. Aisa, sedang apa ibumu? Apakah sedang memasak di dapur seperti biasa? Masihkah ia mencoba resep andalannya itu, kue kering dengan keju melimpah ruah? Meski ayahmu dilarangnya menghisap nikotin, dia senang sekali menyuapi kita dengan kolesterol. Tapi, jangan sekali-kali kamu adukan hal ini, ya. Nikotin dan kolesterol, dua hal yang paling berarti bagi bapak setelah kalian berdua.

Surat Terbuka

Wahai Agen Asuransi 007 yang saya hormati di mana saja berada Melalui surat ini saya beritahukan bahwa dengan sangat menyesal saya, a.k.a Andi Eriawan, tidak akan mengikuti program yang kalian tawarkan. Berikut di bawah ini adalah catatan panjang yang memuat berbagai alasan dan argumentasi mengapa saya menolak untuk bergabung. Karena itu, saya harap surat ini dibaca dengan ditemani segelas kopi kental. Semoga jawaban saya memuaskan dan hubungan kita tetap berteman.

Penuaan Dini

Image
Beberapa hari yang lalu, saya berulang tahun Saya bertambah tua Tubuh semakin membungkuk Perut membuncit Uban di mana-mana Rambut menipis Keriput di tiap sudut Pandangan semakin mengabur

Cecak bin Kadal

jika ditanya ke mana akan pergi menujumu atau kembali sunyi… tapi jarak diantara kita bukan tidak seberapa butuh empat milyar dua puluh tiga langkah cecak untuk sampai ke sana

Jiwa yang Direnggut Paksa

Ada yang merenggut pagi milik saya, kamu tahu.  Pagi   yang berharga. Lebih berharga dari siang, sore atau malam. Pagi milik saya. Milik saya sendiri. Banyak sekali yang salah dari  hari ini , kamu tahu. Pagi-pagi benar, tidak saya temukan gelas bersih untuk minum kopi. Jadilah saya mencuci gelas pada pukul lima limabelas. Kemudian, tidak saya temukan pula air panas. Yang tersisa cuma air hangat sisa kemarin sore. Dasar saya manusia, saya pikir temperaturnya cukup, lah. Tahu-tahunya, saya kesulitan melarutkan bubuk Moccacino itu.

Jerawat Batu

pernahkah kau dengar gerimis yang turun seperti semalam… rintiknya begitu berima mendendangkan lagu-lagu kita adakah kau pandang bulan sepotong yang bersinar seperti semalam… cahayanya menari-nari di atas kepala ciptakan silhuet berbagai peristiwa

Ancot

Kamu tahu. Sudah sejak waktu yang cukup lama, saya merindukan naik angkot. Sekiranya ongkos tidak naik terlalu tinggi, bagi saya naik angkot dapat menjadi suatu wisata yang cukup menyenangkan. Saya bisa mengintip gerak pemandangan di luar jendela. Terlebih jika bisa bersama dengan seseorang yang saya istimewakan, tentu saja. Saya bisa melihat wajahnya dan kami bisa berbincang-bincang. Tentang hidup, masa lalu yang telah berlalu, masa depan yang masih panjang. Juga mengomentari penumpang sebelah sambil berbisik-bisik dan terkikik-kikik.

Do You Want to Know a Secret

Sudah lebih dari dua bulan tivi tidak saya nyalakan. Tidak ada berita yang saya tonton. Tidak ada gosip, sinetron, ceramah pagi ataupun mtv. Juga tidak ada koran yang saya baca. Tivi saya berdebu sangat tebal, seperti fosil tua yang baru ditemukan. Lalu di kantor, dalam kurun waktu kurang dari satu minggu, rentetan peristiwa baru saya dengar dari selintas obrolan. “Amerika resesi. Pasar saham dunia turun.” “Puluhan orang jadi korban miras oplosan di Indramayu.” “Rupiah semakin melemah.” “Exxon berusaha mendapatkan sumur minyak.” “BCL menikah bulan November.” “Badawi siap diganti.”

Di Mana Kambing Saya?

waktu itu saya masih solehah setiap terdengar adzan berkumandang langsung segera mengambil wudlu di tahun-tahun pertama kuliah saya ini aktifis masjid pasti kamu ngga percaya tapi demikianlah adanya malahan saya sempat menduduki  jabatan-jabatan penting salah satunya ketua divisi hewan kurban

Pantai

saya ingin mengajak kamu ke pantai sudah beberapa lama saya memimpikan itu kita berdua melihat laut

Apanya, Ya?

hari ini saya sibuk banget sibuk sekali mondar mandir ke sana ke mari telepon rang ring ngga berhenti rapat melulu kerjaan menumpuk sampai-sampai saya ngga sempat berkedip apalagi makan minum

Ahmad Dani

kamu boleh benci seluruh dunia tapi jangan pernah benci ahmad dani janji?

PTDI

saya takut ketinggian ya, seperti setiap superhero di dunia kami memang punya kekurangan dan saya sekarang bekerja di pabrik pesawat untuk menaklukkan rasa takut itu Bandung, 09 Oktober 2008

H-1

Aisa, sayang. Besok bapak berulang tahun. Kado apa yang sudah kamu siapkan? Bapak harap kado kamu tidak seperti yang selama ini ibumu berikan. Seleranya aneh. Sewaktu ulang tahun ke-22, masa bapak dihadiahi boneka? Setahun kemudian, bapak menerima cd lagu, sementara bapak tidak punya mesin pemutarnya. Lalu, ada sebatang cokelat yang menyebabkan bapak tumbuh lima jerawat. Salah satunya di pantat. Pernah juga bapak menerima novel Harry Potter 2, sedangkan nomor pertamanya belum lagi bapak baca. Tapi, sayang, jangan pernah ceritakan ini pada ibumu, ya. Bagaimana lagi. Bapak tetap suka dengan yang gratis-gratis.

Sleepless

Image
Tadi malam saya ngga bisa tidur. Bukan. Bukan karena mikirin kamu.  Tapi, karena kamar saya ngga rapi. Itu aja.

White Flag

tiba-tiba kamu mengajak kita melihat laut bersama sialan apakah kamu tidak tahu cuaca memburuk akhir-akhir ini angin bertiup kencang menerbangkan apa saja ombak pasang hingga beberapa meter tingginya nelayan saja sampai terhalang mencari nafkah dan kapal-kapal laut terpaksa ditambatkan di dermaga

Minal-Minul

Sampailah saya pada bagian yang paling menyebalkan dalam berlebaran, yaitu memaafkan. Tiba-tiba saja saya dituntut untuk memberi maaf pada mereka. Kesalahan segunung, minta dihapus dengan modal sms di bawah seratus perak. Itu pun tanpa menyebutkan nama saya, menandakan sms tersebut dikirim secara massal ke banyak orang. Saya… seorang saya… mereka sama ratakan dengan lainnya? Termasuk kamu, yang tiba-tiba muncul di malam buta. Minta maaf saja tidak cukup. Apalagi sampai minta oleh-oleh. Huh!