Mic and Me
Pertanyaan: Perempuan seperti apa yang paling sulit
ditemukan di zaman ini?
Jawaban: Perempuan yang tidak tertarik pada ponsel dan
segala aktivitas yang berhubungan dengannya.
Sungguh jawaban
yang sangat mencengangkan saya. Terhenyak saya sesaat. Diam sejenak untuk
mengatur nafas. Dalam hati,
“Women…”
Memisahkan
perempuan dengan ponsel sama saja dengan memisahkan benang basah. Memang tidak
nyambung. Jangan protes. Saya sedang kesal hari ini. Kalau sedang kesal,
terserah saya mau menganalogikan segala sesuatu dengan apa. Sekiranya saya
analogikan bahwa memisahkan perempuan dengan ponsel sama saja dengan memisahkan
H2 dan O dari air, bisa-bisa saja, bukan?
Satu kali lagi,
ah.
Memisahkan
perempuan dengan ponsel sama saja dengan memisahkan saya dengan mic sewaktu
berkaraoke.
Yah, mungkin ini
lebih tepat, sepertinya.
Bagi saya, tidak
ada masalah dengan kegiatan sms bang sms atau yang sejenis. Ini memang sudah
menjadi trend dan budaya. Trend dan budaya menyimpang, tentunya. Tapi, please
dong. Hentikan sejenak kegiatan itu sewaktu berkumpul dengan teman, saudara dan
orangtua. Juga dengan saya. Kalau sedang di hadapan klien atau atasan saja,
baru kalian mau berhenti. Ini sungguh tidak benar. Tidak adil. Sementara kalau
sudah tidak adil, apa baiknya kita ini… Eh, kalian ini…
Kesal mode: ON
(seusai kencan yang gagal)