Aksi Keren
pukul 10 dini hari
kamar
masuk angin
perut kembung
terlalu banyak nikotin
dan kafein
Di luar sana,
temperatur udara nyaris mendekati titik beku air. Saya baru saja kembali dari
mengantarkan pulang seseorang. Seorang perempuan. Baru kenal di pinggir jalan.
Soalnya, kalau di tengah jalan, takut ketrabak.
Dan tentu saja,
karena kami berdua baru saling mengenal tidak lebih dari empat tahun, atau
tepatnya… baru dua minggu kurang, maka tidaklah patut saya menceritakan profil
beliau di muka umum. Karena saya tidak tahu apa-apa, selain satu dan dua hal,
seperti… beliau tipe perempuan yang menyukai laki-laki yang jauh lebih tua.
Juga, beliau ini tidak suka dinasehati.
Mungkin suka mengantuk kalau diberi nasehat.
Cuma dua hal tersebut
yang baru saya tahu. Maka aneh, bukan, jika kemudian saya ajak beliau untuk
hidup bersama selama empat-limapuluh tahun ke depan?
Bukan aneh, tapi
nekat. Begitu yang dibilang si bijak.
Tidak. Bukan
nekat, tapi serabutan. Demikian yang dikatakan si picik.
Ah… “Coba-coba
berhadiah. Siapa tahu diterima…,” sahut tetangga saat bergosip.
Tidak. Menurut
saya, itu aksi yang keren sekali.
Bandung, 31 Juli 2009