5 Hal Penting Tentang Saya
Seorang kawan
lama mengunjungi blog ini. Komentar pertama dia adalah, “Mana tentang
kamu-nya?”
Saya bingung.
“Maksud kamu?”
“Maksud saya…
mana tentang kamu-nya?”
Diam sesaat.
“Maksud kamu?”
Baiklah. Daripada
daripada, mendingan-mendingan. Mari saya jelaskan lima hal penting tentang
saya. Iya, saya ini, a.k.a Andi Eriawan.
#1 Saya adalah
seorang seniman
Seniman dalam
berbohong. Karena seniman, maka tidak akan pernah saya berbohong akan hal yang
murahan, gampang tertebak dan mudah tertangkap. Tidak akan saya berbohong untuk
mengambil keuntungan dari orang lain. Apalagi kalian. Terutama kamu.
Bohong saya
tingkatnya tinggi. Saking tingginya, tidak akan ada yang bisa melihat tepian
puncaknya. Kecuali, tentu saja, sesama seniman.
#2 Saya tidak
suka protes
Saya lebih
memilih balas dendam. Karena itu, jika diperlakukan tidak adil, saya tidak akan
protes. Saya cuma diam, mengamati situasi dan memberikan kesempatan pada mereka
yang telah bertindak demikian untuk bertobat. Untuk meminta maaf. Satu, dua
kali kesempatan. Jika tidak ada perubahan, maka saya lancarkan serangan yang
setimpal.
#3 Saya miskin
Mari bahas bagian
ini lebih dalam.
“Andi, traktir, dong. Kamu kan sudah kerja, punya
multi perusahaan, menerima royalti, bujangan pula.”
Itu adalah
kalimat yang sering, amat sering, saya dengar. Kebanyakan dari mereka adalah
orang-orang yang sudah lama tidak bertemu. Saya selalu kebingungan bagaimana
menjelaskan pada mereka bahwa saya ini seorang miskin. Karena tidak mungkin
jika saya bilang pada mereka bahwa saya punya beberapa anak asuh yang segala
keperluannya harus saya tanggung. Dari mulai makan, tempat tinggal sampai
kesehatan. Belum lagi empat-lima adik asuh.
Ada juga beberapa
janda asuh.
Belum terhitung
pula puluhan gadis asuh yang harus saya biayai kosmetiknya, uang jajannya,
tiket nonton bioskop dan konser musiknya…
Jadi, saya bilang
saja pada mereka yang selalu minta traktir setiap kali kami bertemu itu dengan
jawaban,
“Maaf. Saya baru
kalah judi.”
#4 Saya sombong
Ah, tak usahlah
kita bahas ini.
#5 Saya jago
menghilang
Nah, ini bakat
lain lagi. Saya hebat dalam
hal hilang-menghilang. Juga
menyamar menjadi orang yang sama sekali tidak dikenal. Tiba-tiba saja, saya
bisa sangat sulit dihubungi. SMS tidak sampai, ditelpon tulalit. Semua koneksi
yang menghubungi saya bisa diputuskan kapan saya mau. Di kelurahan saja, data
saya nyaris tidak ada. Wong, KTP saja saya palsu. SIM sih jangan ditanya. Tidak
punya.
#6 Saya seorang
yang adil
Sekiranya saya
beristri empat, maka keempatnya akan sama rata bahagianya. Itu merupakan
gambaran betapa saya ini adil. Kamu memberi saya A, saya kasih A+ sebagai
balasannya. Seperti itulah.
#7 Saya setia
Ini lain lagi.
Kesetiaan saya tidak bisa diukur dengan uang ataupun kecantikan fisik. Sungguh
malang nasib para pengkhianat.
#8 Saya pekerja
keras
Betul sekali.
Saya terbangun sewaktu orang-orang masih tidur. Saya masih bekerja sewaktu
orang-orang mulai naik ke atas ranjang mereka.
Meski, saya
sering tertidur sewaktu orang-orang sedang bekerja.
#9 Saya tipe
pejuang
Menyerah tidak
saya kenal dalam Kamus Besar Panduan Hidup.
#10 Saya tidak
peduli
Ya. Saya tidak
peduli mereka akan bilang apa tentang saya. Terutama kalian. Saya cuma peduli
keluarga, tetangga, saudara, kawan, sahabat, istri saya kelak, orang-orang yang
saya temui di jalan, kantor, angkot, terminal dan di mana pun, serta
orang-orang yang peduli pada saya. Juga Aisa Adinda Kita.
“Kenapa ada 10?”
teman saya tanya lagi. “Di awal bilang cuma ada 5 hal tentang kamu.”
“Iya. Dari 10 itu, yang benar cuma 5.”
Bandung, 28 Oktober 2008