H-1
Aisa, sayang.
Besok bapak berulang tahun. Kado apa yang sudah
kamu siapkan? Bapak harap kado kamu tidak seperti yang selama ini ibumu
berikan. Seleranya aneh. Sewaktu ulang tahun ke-22, masa bapak dihadiahi
boneka? Setahun kemudian, bapak menerima cd lagu, sementara bapak tidak punya
mesin pemutarnya. Lalu, ada sebatang cokelat yang menyebabkan bapak tumbuh lima
jerawat. Salah satunya di pantat. Pernah juga bapak menerima novel Harry Potter
2, sedangkan nomor pertamanya belum lagi bapak baca.
Tapi, sayang, jangan pernah ceritakan ini pada
ibumu, ya. Bagaimana lagi. Bapak tetap suka dengan yang gratis-gratis.
Sejujurnya, sejak kemarin malam bapak sedang kesal
sekali. Sangat kesal. Kamu tahu siapa penyebabnya? Ibumu. Tidak, tenang, Aisa.
Bapak tetap cinta dan setia. Ah, kamu pasti akan kesulitan untuk mengerti
hubungan kami. Nanti, setelah tiba waktunya kamu akan mengerti. Karena itu,
tadi malam bapak mencari pelampiasan.
Kamu tahu, Aisa, apa yang bapak lakukan jika
sedang kesal? Makan. Tidak. Bukan sembarang makan. Yang bapak makan adalah
makanan mahal, kurang enak dan tidak kenyang.
Karena itu, sayang, jika kelak kamu menikah dengan
seseorang, pastikan lelaki itu tahan iman menghadapi segala sikapmu. Jika
tidak, anak-anakmu seperti kamu jadinya. Kamu terpaksa disekolahkan di sekolah
yang murah biaya. Bagaimana lagi. Tabungan bapak banyak dihabiskan di
restoran-restoran.
“There is still no cure for the common birthday.”
[John Glenn]
Bandung, 05 Oktober 2008