People Change? Yeah, rite!


JANGAN pernah berharap bahwa orang lain mau mengerti atau bersedia menerima kebiasaan-kebiasaan buruk Anda. Asap rokok yang selalu mengepul, pelupa, ingkar janji, gossip addict, serba berantakan, penggerutu, sok tahu dan lelet dalam berbagai hal mana mungkin ditolerensi di zaman ini. Bahkan Anda sendiri tahu benar akan hal itu. Tapi, entah kenapa, tiba-tiba saja telinga Anda menjadi tuli setiap kali orang-orang sekitar protes dengan aura bad habit yang Anda tebarkan. Anda pun selalu merasa bahwa permintaan mereka agar Anda berubah adalah sangat berlebihan. Dan itu memang sangat berlebihan.

People change? Yeah, rite!


Kebanyakan orang memang tidak tahu diri dengan meminta Anda berubah. Istilahnya, siapa elo yang baru saja kenal tidak lebih dari setahun meminta Anda untuk berhenti merokok, suatu aktivitas yang Anda nikmati sejak lima-sepuluh tahun lalu. Atau, malas sekali jika sedikit-sedikit Anda harus menulis catatan kecil agar tidak lupa dengan apa yang harus dikerjakan. Atau, yang Anda lakukan bukan bergosip, tapi membicarakan kebiasaan buruk orang lain agar Anda dan teman-teman tidak mencontoh kebiasaan buruk itu. Atau, selama Anda meminta maaf, orang lain tidak semestinya marah karena janji Anda tidak terpenuhi, bukan? Atau, apa mereka tidak tahu bahwa ongkos konsultasi dengan psikiater untuk mengendalikan emosi itu mahal? Atau, Anda memang serba tahu, kok. Wong lulusan terbaik MIT dengan GPA 4,0.

Jadi, Anda memang tidak perlu berubah. Selain itu, memang mustahil. Kebiasaan-kebiasaan buruk yang Anda miliki adalah hasil investasi yang Anda tanam sejak lama. Mungkin sejak balita. Bahkan kebanyakan orang, termasuk Anda, tidak sadar bahwa dirinya mengidap bad habit tertentu. Yang lebih parah lagi, mereka tidak tahu bahwa kebiasaan yang dilakukannya itu dinilai buruk dan mengganggu oleh orang-orang sekitar.

Karena Anda tidak bisa berharap mereka mau mengerti atau bersedia menerima kebiasaan buruk Anda, dan sebaliknya, Anda pun mustahil untuk berubah, maka win-win solution-nya adalah hindari atau kurangi kontak dengan mereka. Kenapa? Karena kini saatnya Anda untuk STOP ANNOYING PEOPLE!

Sekirannya Anda memilki segudang bad habit, biarlah itu menjadi milik dan rahasia Anda pribadi. Jangan libatkan orang lain. Jangan buat mereka sesak nafas karena asap rokok Anda. Jangan sampai orang sekantor kehilangan pekerjaan gara-gara Anda lelet menyelesaikan proyek. Jangan pernah mengundang orang masuk kamar Anda yang super berantakan. Jangan pernah membuat janji dengan orang lain. Bergabunglah dengan klub debat, komunitas penggerutu dan kelompok short term memory. Bekerjalah pada perusahaan yang tidak memasang target, deadline dan memulai aktivitas kantornya di atas jam sembilan.

Percayalah, Anda tidak sendirian.






You don’t have to be changed but stop annoying people!

Bandung, 20 Agustus 2008

Comments

Popular posts from this blog

Always, Laila (Repackaged)

Maaf, Tak Diundang

Soerat Oendangan