Resolusi (lagi?)


Tidak lama lagi saya akan menginjak tahun 2008. Berarti, ini adalah kali ke-29 saya menemui malam pergantian tahun. Cukup fantastis, menurut saya. Meski bukan angka cantik, tentunya. Diberi kesempatan berdiri di muka planet ini selama itu, apa saja yang sudah saya dapatkan? Prestasi apa saja yang sudah saya peroleh? Karya apa yang sudah saya ciptakan?

Tidak. Bukan. Salah pertanyaannya. Selama puluhan kali diberi kesempatan mengitari matahari, apa saja yang sudah saya berikan? Pada keluarga, teman, sahabat, lingkungan dan seluruh dunia? Bukankah, konon, manusia terbaik adalah manusia yang paling bermanfaat?

Hmm. Jadi malu.


Patut saya akui, penghasilan materi saya masih sedikit. Tapi, apa yang sudah saya berikan jauh… jauh… jauh lebih sedikit lagi. Apalagi perhatian dan kasih sayang. Bukan hanya sekedar sedikit memberi, tapi ternyata saya malah sangat banyak menuntut. Menuntut dan meminta ini-itu serta ‘a ‘i ‘u.

Semakin malu.

Tapi, tidak apalah. Toh, untuk seorang seperti saya, yang sejak kecil dibesarkan untuk menjadi orang paling sombong setelah Ahmad Dhani, tidak perlu merasa malu akan sesuatu yang tidak jelas.

Jadi, resolusi tahun 2008? Tidak perlu!
(Ah, hebatnya gaung kata-kata itu.)

“Good resolutions are simply checks that men draw on a bank where they have no account.”
[Oscar Wilde]

Bandung, 28 Desember 2007

Comments

Popular posts from this blog

Always, Laila (Repackaged)

Maaf, Tak Diundang

Soerat Oendangan