Maaf, Tak Diundang

datanglah pada hari perkawinan kami
lihat si tante menangis haru
paman-paman tertawa kecil
para ponakan berlarian
tatkala menyaksikan
kami berdua dipersatukan

dan kelak putra-putri kami
terlahir, tumbuh,
dan bahagia
kisah ini takkan pernah lelah
untuk diceritakan


hingga rambut yang memutih
berjalan yang tertatih
tuhan, biarkan cinta kami
lulus teruji

dan yang kami pertengkarkan hanyalah
siapa yang lebih mencintai siapa
















“We fell in love with each other at first sight but we spent three years to negotiate the price of such a marriage.” 
[Wang Guoliang]

Bandung, 02 Oktober 2010

Popular posts from this blog

Always, Laila (Repackaged)

Soerat Oendangan