Pentingkah?

Pentingkah sebuah cita-cita?

Bukan. Mengingat orang-orang seusia saya rata-rata sudah lama menyerah dengan cita-cita masa kanak-kanaknya, maka pertanyaan yang tepat adalah: Pentingkah menanyakan cita-cita anak-anak saya kelak?

Dahulu sekali, orangtua saya menanamkan suatu hal yang saya rasa begitu menakjubkan: money will follow. Uanglah yang akan mengejar saya. Selama saya belajar, belajar dan belajar, berusaha, berusaha dan berusaha menjadi seseorang atau sesuatu dengan sungguh-sungguh, maka uang, gaji, penghasilan atau materi secara otomatis akan mengikuti saya.

Tapi kemudian yang terjadi adalah peperangan melawan arus zaman. Menjadi sesuatu atau seseorang saat ini adalah tidak penting. Bukan itu. Ada sebuah kekuatan yang maha dahsyat yang berhasil menanamkan rasa ketakutan pada diri banyak orang, termasuk saya. Cukupkah uang kita? Apakah kita sanggup mencicil rumah yang layak? Akankah kita sanggup membiayai anak-anak kuliah? Membayar biaya rumah sakit? Membeli mobil?



Jadi, jika anak-anak saya ingin menjadi dokter, akan saya tanamkan juga pada mereka untuk menjadi dokter di rumah sakit swasta terkenal berlevel internasional. Jadilah dokter di RS Omni, misalnya. Jika mereka ingin menjadi guru, ubah segera untuk menjadi dosen. Jika mereka ingin menjadi guru agama,ubah menjadi ustadz kondang sejuta umat.

Karena pertanyaan orang-orang pada anak-anak saya kelak akan selalu kembali pada: Bekerja di mana? Bukannya, Mengerjakan apa?

Selama kesuksesan seseorang masih diukur dengan standard materi yang ia peroleh, maka cita-cita sudah tidak penting untuk ditanamkan pada anak-anak. Karena cita-cita adalah pendidikan moral, dan selama hal itu dikaitkan dengan materi, maka hanya akan mendidik mereka menjadi orang-orang materialistis.
Seperti kita?

Saya mengaku iya.
.
.
.
Sedikit.


“I'm not materialistic. I believe in presents from the heart, like a drawing that a child does.”
[Victoria Beckham]

Bandung, 02 September 2007

Popular posts from this blog

Always, Laila (Repackaged)

Maaf, Tak Diundang

Soerat Oendangan