Mic and Me

Pertanyaan: Perempuan seperti apa yang paling sulit ditemukan di zaman ini?
Jawaban: Perempuan yang tidak tertarik pada ponsel dan segala aktivitas yang berhubungan dengannya.

Sungguh jawaban yang sangat mencengangkan saya. Terhenyak saya sesaat. Diam sejenak untuk mengatur nafas. Dalam hati,
Women…”

Memisahkan perempuan dengan ponsel sama saja dengan memisahkan benang basah. Memang tidak nyambung. Jangan protes. Saya sedang kesal hari ini. Kalau sedang kesal, terserah saya mau menganalogikan segala sesuatu dengan apa. Sekiranya saya analogikan bahwa memisahkan perempuan dengan ponsel sama saja dengan memisahkan H2 dan O dari air, bisa-bisa saja, bukan?

Satu kali lagi, ah.


Memisahkan perempuan dengan ponsel sama saja dengan memisahkan saya dengan mic sewaktu berkaraoke.

Yah, mungkin ini lebih tepat, sepertinya.

Bagi saya, tidak ada masalah dengan kegiatan sms bang sms atau yang sejenis. Ini memang sudah menjadi trend dan budaya. Trend dan budaya menyimpang, tentunya. Tapi, please dong. Hentikan sejenak kegiatan itu sewaktu berkumpul dengan teman, saudara dan orangtua. Juga dengan saya. Kalau sedang di hadapan klien atau atasan saja, baru kalian mau berhenti. Ini sungguh tidak benar. Tidak adil. Sementara kalau sudah tidak adil, apa baiknya kita ini… Eh, kalian ini…

Kesal mode: ON

Bandung, 23 Maret 2009
(seusai kencan yang gagal)

Popular posts from this blog

Always, Laila (Repackaged)

Maaf, Tak Diundang

Soerat Oendangan