We and Uskun
sejak kelas 2 sd
adik saya
punya cara mudah untuk
mendapatkan uang saku
karena
almarhumah ibu saya
rela mengeluarkan uang lima ratus rupiah
demi kutu-kutu di kepalanya
kutu-kutu itu
dikumpulkan di sebuah kertas
lalu ibu menggilingnya dengan batu batere
kretek kretek..
begitulah bunyinya...
banyak luar biasa
kertas yang semula putih itu
jadi penuh noda merah darah
dan hari besoknya pun tetap sama
kamu tahu
si peditok tidak mempan
untuk kepala adam
shampo, apalagi
di kepalanya ada sumur kutu
itu yang ibu bilang
tapi itu dulu
sampai akhirnya
kami menemui seorang uskun
itulah awal kisah kasih keluarga saya
dengan ustadz dukun
ah...
saya belum cerita, ya
betapa sulitnya
agar jika sedang tidur
tidak sampai mengompol
*hiks...
terimakasih, uskun...
Bandung, 21 November 2008
Comments