Minal-Minul

Sampailah saya pada bagian yang paling menyebalkan dalam berlebaran, yaitu memaafkan. Tiba-tiba saja saya dituntut untuk memberi maaf pada mereka. Kesalahan segunung, minta dihapus dengan modal sms di bawah seratus perak. Itu pun tanpa menyebutkan nama saya, menandakan sms tersebut dikirim secara massal ke banyak orang.

Saya… seorang saya… mereka sama ratakan dengan lainnya?

Termasuk kamu, yang tiba-tiba muncul di malam buta. Minta maaf saja tidak cukup. Apalagi sampai minta oleh-oleh.

Huh!



Jika memaafkan semudah mengirim sms, tentu para polisi, jaksa penuntut, hakim, satpam dan hansip akan berubah profesi menjadi penjual voucher pulsa. Dan para penjual voucher pulsa akan merajalela di mana-mana.

Minal minul wal paijul
Mohon mangap lebar-lebar
Semoga bla bla bla

Kosong-kosong, ya..



“I’m sorry I can’t help myself, I’m in love with you.”
[Anonymous]


Bandung, 02 Oktober 2008

Popular posts from this blog

Always, Laila (Repackaged)

Maaf, Tak Diundang

Soerat Oendangan